
Capitalize on low hanging fruit to identify a ballpark value added activity to beta test. Override the digital divide with additional clickthroughs from DevOps. Nanotechnology immersion along the information highway.
PALANG MERAH INDONESIA (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI tidak memihak golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan, tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.
Dalam melaksanakan aksi-aksi kemanusiaannya, PMI selalu memegang teguh 7 (tujuh) Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yaitu Kemanusiaan, Kesamaan, Kesukarelaan, Kemandirian, Kesatuan, Kenetralan dan Kesemestaan.
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI).
Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak.
Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan.
PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI.
Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.
Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950.
PMI adalah organisasi kemanusiaan yang berstatus badan hukum, diundangkan dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan guna menjalankan kegiatan Kepalangmerahan sesuai dengan Konvensi Jenewa Tahun 1949, dengan tujuan untuk mencegah dan meringankan penderitaan dan melindungi korban tawanan perang dan bencana, tanpa membedakan agama, bangsa, suku bangsa, warna kulit, jenis kelamin, golongan, dan Pandangan Politik.
Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 474 Kabupaten/Kota dan 3.406 Kecamatan (data per-Februari 2019). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.
VISI & MISI PMI 2019-2024
VISI :
MEWUJUDKAN PMI YANG PROFESIONAL, BERINTEGRITAS & BERGERAK BERSAMA MASYARAKAT
MISI :
TUJUAN STRATEGIS 2019-2024:
Dewan Kehormatan (DK) dan Pengurus PMI di tingkat Pusat, Provinsi & Kabupaten/Kota :
Jl. Gatot Subroto No.Kav. 96, RT.4/RW.4, Mampang Prapatan, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta - 12160 | Telp. (021) 7992325.
Jalan Joe No.7, Kel Jl. Joe No.1, RW.6, Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta - 12610 | Telp. (021) 7815465
1. UDD PMI Provinsi;
Jl. Raya Pajajaran No.80, RT.02/RW.05, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16143 | Telp. (0251) 8393030.
Badan Pendidikan & Pelatihan (Badiklat) PMI : Jl. Gatot Subroto Kav. 96, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12790 | Telp. 021-7992325 ext 250 | Email: diklat_pusat@pmi.or.id | Website: https://badiklatpmi.or.id
Program :
1. Pengurangan Risiko Bencana;
2. Tanggap Darurat Bencana;
3. Program Pascabencana.
Program :
1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat;
2. Pelayanan Kesehatan Darurat;
3. Pelayanan Sosial.
Program :
1. Penyediaan darah yang aman;
2. Mudah dijangkau;
3. Berkualitas
Program :
1. Rekrutmen & Pembinaan;
2. Mobilisasi & Pengembangan;
3. Penghargaan.
april 2021
Capitalize on low hanging fruit to identify a ballpark value added activity to beta test. Override the digital divide with additional clickthroughs from DevOps. Nanotechnology immersion along the information highway.