CIANJUR, JAWA BARAT- Keceriaan dan kegembiraan pun terpancar dari wajah-wajah penyintas cilik ini. Sementara para personil PMI dengan sabar dan telaten membantu dan membimbing anak-anak selama mengikuti kegiatan dan permainan edukatif lainnya.
“Senang dan seru, bisa bermain dan belajar bersama relawan PMI di tenda yang sudah dibangun oleh PMI,”ujar salahsatu anak penyintas gempa cianjur di Kampung salahuni Desa nagrak dan Kampung Selaeurih Desa Benjot
Salahsatunya Fitria, bocah berusia sembilan tahun, satu dari banyak korban gempa yang harus mengalami peristiwa alam yang mengerikan ini yang terjadi di Cianjur
Dia kini harus tinggal di tenda-tenda pengungsian shelter yang sudah dibangunkan oleh sejumlah relawan Tim shelter PMI
Hari-hari menunggu akhir dari keterbatasan hidup yang tak membuatnya leluasa belajar, bermain, dan bersekolah, sebagaimana anak-anak sebaya pada umumnya.
Hampir tiga bulan lebih setelah gempa yang menerjang wilayah cianjur ini memang menyisakan rasa trauma yang mendalam bagi para penyintas
“Sampai saat ini masih ada perasaan takut kalo merasakan getaran dan takut kembali ke rumah, apalagi sampai saat ini masing sering gempa gempa kecil,” kata Fitria lirih.
Saat ini dia hidup senasib-sepenanggungan bersama ratusan anak lainnya yang menjadi penyintas gempa cianjur saat ini
Kehadiran para relawan PMI ke pengungsian itu setidaknya dapat mengembalikan keceriaan Fitria dan para korban lainnya.
Fitria mengaku sangat senang bisa bermain bersama dengan kakak-kakak dari PMI, di pengungsian
“Bisa belajar mebuat kerajinan tangan craf, dan menggambar bersama, bernyanyi, bermain tradisional, seperti main bola,” katanya.
Sementara itu, Pusat data dan Informasi (Pusdatin) Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur mencatat sampai saat ini pihaknya sudah memberikan layanan dukungan Psikososial (PSP) telah menyasar 4.924 jiwa kepada para penyintas khususnya kelompok rentan yang sampai saat ini masih tersebar dititik pengungsian
“Pelayanan dukungan psikososial ini terus kita lakukan sampai saat ini dari mulai tanggap darurat sampai fase transisi darurat ke pemulihan,”ujar Koordinator Lapangan (Korlap) PMI di Cianjur Fajar Aciana
Fajar mengatakan, ini sebagai bentuk komitmen PMI untuk terus memberikan layanan kepada para penyintas saat ini pasca kejadian gempa bumi di Cianjur
Menurutnya, sampai Saat ini Layanan Psikososial sudah memberikan layanan ke -15 Desa di Cianjur ,diantaranya Desa Benjot, barukaso, babkan karet, ciputri dan beberapa desa lainnya
“Layanan PSP PMI ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial individu maupun masyarakat. Harapannnya agar tetap berfungsi optimal pada saat mengalami krisis dalam situasi bencana saat ini di Cianjur,”kata Fajar
Dia mengatakan, dukungan Psikososial diberikan kepada para penyintas kelompok rentan di pengungsian saat ini Pada situasi bencana, PSP dapat diberikan pada fase mana saja (fase emergensi hingga fase transisi darurat dan fase rehabilitasi dan rekonstruksi) tetapi bentuknya akan berbeda-beda
“Pelayanan dukungan Psikososial (PSP) ini akan terus dilakukannya dengan melihat perkembangan kebutuhan di lapangan serta berbagai permintaan yang masuk ke Posko baik dari pihak sekolah, maupun dari kelompok masyarakat,”Pungkas Fajar
 Â
   Â