Guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko bencana terutama dalam pemetaan risiko, PMI Provinsi Jawa Tengah didukung oleh Palang Merah Amerika (Amcross) menyelenggarakan Pelatihan Penyegaran Pemetaan yang diikuti 39 orang peserta di Pusdiklat PMI Jateng, Sambiroto-Semarang, pada 17-23 Juni lalu.
Abdullah, peserta dari Basarnas Semarang mengatakan bahwa pelatihan ini membuka pengetahuan dalam melakukan pemetaan suatu wilayah. “Mengikuti pelatihan ini menambah ilmu dan pengetahuan kami dalam pengembangan pemetaan dengan menggunakan GIS. Kami akan kembangkan bersama PMI dalam pemetaan risiko wilayah rawan bencana seperti Merapi,” ujarnya.
Kesan lain juga diungkapkan oleh Totok Ari, relawan PMI Kebumen yang mengikuti pelatihan. “Banyak instansi yang bisa membuat peta wilayah. Peta yang dibuat PMI tidak sekedar gambar saja, namun juga berisikan informasi wilayah tersebut yang meliputi bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas yang ada,” katanya.
“Cukup banyak peserta yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan serupa. Kami terapkan metode partisipatif dan pendampingan bagi peserta yang merasa kesulitan memahami materi yang kami sampaikan,” tutur R. Endro Teguh Kusumo, fasilitator pelatihan.
Selain GIS dipaparkan pula tentang penggunaan peta dalam manajemen bencana, teknik penggunaan GPS, Manajemen dan Pengolahan Data, membuat peta tumpang susun & peta display, penggunaan software QGIS dan INASAFE untuk pengolahan data Vektor dan Data Raster.
Informasi lebih lanjut: M. Nashir Jamaludin, Kepala Divisi Humas PMI Provinsi Jawa Tengah, Hp. 081228011455 – 081575629075. email : nashrjateng@gmail.com