1505 KACAMATA BAGI SISWA NUNUKAN DAN PULAU SEBATIK

Ayu Paraswati

Ayu Paraswati

Anak menggunakan kacamata menjadi pemandangan yang wajar selama beberapa waktu belakangan ini. Penggunaan kacamata pada anak dibutuhkan karena kondisi mata yang mengalami gangguan penglihatan. Otak dan mata dihubungkan oleh syaraf optis. Mata yang mengalami gangguan penglihatan akan mempengaruhi kinerja otak. Apalagi jika gangguan penglihatan dialami oleh anak-anak usia sekolah. Tentu akan berpengaruh pada perkembangan kecerdasan anak.

Di Indonesia, sekitar 66 juta anak usia sekolah (5 – 19 tahun), 10% mengalami gangguan akibat kelainan refraksi. Menurut data riset tahun 2013 Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, 4,6% dari total populasi penduduk Indonesia memakai kacamata koreksi refraksi dan lensa mata, atau dengan kata lain kaca mata minus. Sayangnya, 90% dari kasus gangguan penglihatan diderita oleh masyarakat yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.


Dalam #generAKSISEHATIndonesia, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Astra Internasional tbk menginisiasi program kesehatan mata anak-anak Indonesia dalam program kacamata gratis untuk anak-anak tidak mampu. Setelah Jakarta dan Kabupaten Belu, kini program #generAKSISEHATI menyambangi wilayah Kabupaten Nunukan dan Pulau Sebatik, Jumat (17/4).

Istianasari, divisi kesehatan dan pelayanan sosial PMI Pusat mengatakan, jika anak-anak tidak mampu atau salah membaca tulisan karena gangguan penglihatan, maka otak juga akan salah mempersepsikan makna tulisan. Hal tersebut yang akan membuat proses belajar mengajar terhambat. Selain itu juga akan mempengaruhi mutu, kreativitas dan produktivitas anak-anak. Oleh karena itu, perlu diadakan pemeriksaan refraksi dan penggunaan kacamata sebagai alat bantu penglihatan.

Sebanyak 1505 kacamata siap dibagikan PMI kepada siswa-siswi di 30 sekolah dasar diantaranya 28 SD di wilayah Kabupaten Nunukan dan 2 lainnya berada di Pulau Sebatik. Membawa 4 tim refraksi optik, PMI mulai melakukan pemeriksaan mata anak-anak yang telah dilakukan sejak tanggal 13 – 21 April 2015. Seremonial yang bertempat di SD 002 Nunukan ini dihadiri pula oleh Menteri Kesehatan, Ibu Nila Moeloek.

“Nunukan merupakan daerah yang belum terjangkau bantuan khususnya pada kesehatan mata. Setelah pemeriksaan, ditemukan banyak sekali siswa siswi yang mengalami miopi minus 1 hingga 2. Bahkan ada beberapa yang memiliki miopi tertinggi yakni minus 7. Semoga dengan adanya bantuan kacamata ini, anak-anak dapat kembali melihat dengan terang. Serta dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolahnya.” Jelasnya.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi : Istianasari, Divisi Kesehatan dan Pelayanan Sosial Markas Pusat PMI, Telp. 021-7992325 Ext. 306, Email : istianasari@pmi.or.id

Bagikan:

BERITA LAINNYA

https://pustaka.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-gacor/ https://sukabumikota.pmi.or.id/slot-deposit-dana/ https://kuduskab.pmi.or.id/slot88/ https://ppi.pmi.or.id/slot-ovo/ https://mipa.uns.ac.id/slot-gacor/ https://biosains.mipa.uns.ac.id/slot-dana/ http://kimia.mipa.uns.ac.id/slot88/