Guna antisipasi dampak terjadinya Erupsi Gunung Slamet, PMI dan sejumlah pihak mengikuti Gladi atau Simulasi Terpadu penanganan Erupsi gunung Slamet yang di gelar oleh Kodim 0712 Tegal,Jum’at (14/3). Sebanyak 50 relawan PMI termasuk relawan dari unsur masyarakat desa atau Sibatditerjunkan untuk mengikuti simulasi.
Ketua Bidang Kesiapsiagaan PMI Kabupaten Tegal, dr Bimo menjelaskan, simulasi dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korbanyang lebih banyak jika terjadi erupsi sekaligus untuk menyadarkan masyarakat agar paham tentang peringatan dini.
“Simulasi ini penting dilakukan agar masyarakat mengerti tentang peringatan dini dan tahu jalur evakuasi yang aman. Dan juga agar masing-masing pihak paham akan perannya dalam penanganan Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Slamet,” kata Ketua Bidang Kesiapsiagaan PMI Kabupaten Tegal, dr. Bimo.
Terdapat tiga titik lokasi yang dijadikan tempat pengungsian saat simulasi, yaitu Lapangan Desa Tuwel, Lapangan Desa Suniarsih dan Lapangan Desa Batumirah. Lapangan Desa Batumirah disiapkan untuk pengungsi dari Dukuh Sawangan Desa Sigedong dan Lapangan Suniarsih untuk pengungsi dari Desa Dukuhtengah dan Kedawung. Sementara untuk Lapangan Desa Tuwel diperuntukan pengungsi dari Desa rembul dan Desa Guci sekaligus sebagai Posko Induk Tanggap Darurat Bencana erupsi Gunung slamet.
Di tiga lokasi pengungsian itu disiapkan Rumah Sakit Lapangan, Dapur Umum, Pos Informasi dan barak pengungsi, termasuk truk evakuasi, ambulans, truk tangki air, dan mobil penerangan.
“Dalam simulasi ini, PMI bermain di ranah evakuasi, pertolongan pertama, program dukungan psikososial (PSP) dan membantu dapur umum. PMI juga menyiapkan satu ambulan dan satu mobil operasional,” kata dr. Bimo.
Informasi lebih lanjut: M. Nashir Jamaludin, Kepala Divisi Humas PMI Provinsi Jawa Tengah, Mobile 081228011455 – 081575629075.