PMI Kabupaten Sikka Dukung Pelayanan Air Bersih Kepada Masyarakat Terdampak Kekeringan dan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi

PMI Prov. NTT., Bencana Kekeringan telah melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pada bulan September 2024 hampir sebagian besar wilayah NTT sudah memasuki musim kemarau. Tidak terkecuali Kabupaten Sikka juga mengalami dampak kekeringan yang cukup panjang dan hampir semua kecamatan mengalami kekeringan. Kondisi ini membawa kesulitan air bersih di tengah masyarakat, sehingga ada usaha kolaborasi antara BPBD dan PMI Kabupaten Sikka untuk melaksanakan giat distribusi air bersih kepada masyarakat terdampak bencana.

(Relawan PMI Kab. Sikka sedang membagikan air kepada masyarakat di Kec. Hewokloang)

Ketua PMI Kabupaten Sikka menyampaikan bahwa PMI Kabupaten Sikka dengan dukungan PMI Provinsi NTT dan PMI Pusat akan mendorong pemenuhan kebutuhan air bersih di 4 Kecamatan dengan prioritas wilayah desa yang terdampak kekeringan. Gervatius P. Mude, SH., MH menyampaikan bahwa “atas nama pengurus PMI Kabupaten Sikka kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pengurus PMI Provinsi dan PMI Pusat karena telah memperhatikan dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Sikka. Dengan kondisi kekeringan ini, air menjadi kebutuhan vital yang harus dipenuhi. Untuk itu, PMI Sikka setelah melakukan assessment kemudian mendukung pelayanan air bersih di 3 Kecamatan yaitu Hewokloang, Kangae dan Kewapante dengan masing-masing prioritas pelayanan di 4 desa tiap kecamatan”. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa PMI telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sikka bahwa beberapa desa di Kecamatan Talibura juga terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang ada di Kabupaten Flores Timur, sehingga PMI diminta untuk mendukung BPBD Kabupaten dalam pemenuhan air bersih kepada masyarakat. “Beberapa desa di Kecamatan Talibura seperti Kringa, Hikong dan lainnya juga terdampak erupsi gunung Lewotobi yang mengakibatkan sumber air tercemar dan masyarakat kesulitan air bersih. PMI dan BPBD Kabupaten kemudian mendukung pelayanan air bersih ke masyarakat di desa berbatasan langsung dengan Kabupaten Flores Timur itu”, tegas Gravi Seda.

Pihak BPBD Kabupaten Sikka, melalui Kabid II Bidang Kedaruratan dan Logistik membenarkan bahwa ada kolaborasi antara BPBD dan PMI Kabupaten Sikka dalam mengantisipasi bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Sikka khususnya di beberapa desa yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Emanuel Yosef Muda, SH menegaskan bahwa “Erupsi juga berdampak pada desa-desa di wilayah perbatasan Kabupaten Sikka dan Flores Timur sehingga banyak sumber air tercemar dan masyarakat kesulitan air bersih. Beberapa desa yang terdampak seperti Kringa, Ojang, Tiwutawa, Udeen Tuek juga menjadi wilayah yang membutuhkan air bersih”. Lebih lanjut, ia menyampaikan untuk mendukung penyediaan air bersih BPBD berkolaborasi dengan PMI sebagai mitra. “BPBD Kabupaten Sikka bekerja bersama PMI Kabupaten Sikka untuk mendukung distribusi air bersih kepada masyarakat di wilayah terdampak. Hal ini penting karena keterbatasan kendaraan operasional di mana BPBD hanya memiliki satu unit mobil tangki dan PMI punya satu unit kendaraan tangki sehingga kita saling mendukung agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat dipenuhi”, tegas Eman Muda.

Dalam pelaksanaan kegiatan distribusi air bersih ini, Markas PMI Sikka bergerak bersama relawan agar kegiatan ini distribusi air bersih dan kampanye kebersihan serta kesehatan dapat berjalan dengan baik. Kepala Markas PMI Kab. Sikka, Marcia Dona Karwayu mengungkapkan bahwa “sebelum melaksanakan giat distribusi, Staf dan Relawan PMI sudah melakukan giat penilaian desa terdampak sehingga dapat menentukan lokasi prioritas layanan. PMI Sikka akan terus bergerak untuk mendukung kebutuhan air bersih di wilayah terdampak karena ada daerah yang sulit mengakses air bersih dan harganya juga cukup mahal”, ungkapnya.

Mewakiliki masyarakat terdampak, seorang warga warga Dusun Kewagunung desa Seusina, Kec. Kangae, menyampaikan bahwa kekeringan telah melanda desanya sejak Januari 2024 lalu. Dominika, menyampaikan dampak kekeringan yang melanda warga desanya. Dia menyampaikan bahwa “wilayah desa Seusina mulai terdampak kekeringan sejak bulan Januari lalu dan kami memenuhi kebutuhan air bersih dengan membeli air tangki dengan harga Rp 175.000 sampai Rp 200.000/tangki bergantung jarak. Ia juga menyampaikan bahwa di sini belum ada sumber air yang dekat”. Ia kemudian berpesan, agar PMI terus mendukung penyediaan air bersih kepada masyarakat terdampak agar meringankan beban finansial masyarakat. “Kami berharap agar PMI terus mendukung penyediaan air bersih kepada masyarakat sehingga mengurangi beban kami untuk membeli air”, tegasnya.

Dalam giat pelayanan distribusi air bersih di bulan September 2024 ini, PMI Kabupaten Sikka telah menjangkau 13 titik distribusi dengan total 140.000 liter air terdistribusi dan mencapai kurang lebih 10.000 penerima manfaat. PMI Kabupaten Sikka akan berkomitmen mendukung pelayanan air bersih selama 30 hari kepada masyarakat terdampak. Mari kita bergerak bersama untuk membantu masyarakat terdampak bencana dalam spirit kemanusiaan.

BERITA TERBARU

PMI Kabupaten Sikka Dukung Pelayanan Air Bersih Kepada Masyarakat Terdampak Kekeringan dan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi

PMI Prov. NTT., Bencana Kekeringan telah melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pada bulan September 2024 hampir sebagian besar wilayah NTT sudah memasuki musim kemarau. Tidak terkecuali Kabupaten Sikka juga mengalami dampak kekeringan yang cukup panjang dan hampir semua kecamatan mengalami kekeringan. Kondisi ini membawa kesulitan air bersih di tengah masyarakat, sehingga ada usaha kolaborasi antara BPBD dan PMI Kabupaten Sikka untuk melaksanakan giat distribusi air bersih kepada masyarakat terdampak bencana.

(Relawan PMI Kab. Sikka sedang membagikan air kepada masyarakat di Kec. Hewokloang)

Ketua PMI Kabupaten Sikka menyampaikan bahwa PMI Kabupaten Sikka dengan dukungan PMI Provinsi NTT dan PMI Pusat akan mendorong pemenuhan kebutuhan air bersih di 4 Kecamatan dengan prioritas wilayah desa yang terdampak kekeringan. Gervatius P. Mude, SH., MH menyampaikan bahwa “atas nama pengurus PMI Kabupaten Sikka kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pengurus PMI Provinsi dan PMI Pusat karena telah memperhatikan dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Sikka. Dengan kondisi kekeringan ini, air menjadi kebutuhan vital yang harus dipenuhi. Untuk itu, PMI Sikka setelah melakukan assessment kemudian mendukung pelayanan air bersih di 3 Kecamatan yaitu Hewokloang, Kangae dan Kewapante dengan masing-masing prioritas pelayanan di 4 desa tiap kecamatan”. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa PMI telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sikka bahwa beberapa desa di Kecamatan Talibura juga terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang ada di Kabupaten Flores Timur, sehingga PMI diminta untuk mendukung BPBD Kabupaten dalam pemenuhan air bersih kepada masyarakat. “Beberapa desa di Kecamatan Talibura seperti Kringa, Hikong dan lainnya juga terdampak erupsi gunung Lewotobi yang mengakibatkan sumber air tercemar dan masyarakat kesulitan air bersih. PMI dan BPBD Kabupaten kemudian mendukung pelayanan air bersih ke masyarakat di desa berbatasan langsung dengan Kabupaten Flores Timur itu”, tegas Gravi Seda.

Pihak BPBD Kabupaten Sikka, melalui Kabid II Bidang Kedaruratan dan Logistik membenarkan bahwa ada kolaborasi antara BPBD dan PMI Kabupaten Sikka dalam mengantisipasi bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Sikka khususnya di beberapa desa yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Emanuel Yosef Muda, SH menegaskan bahwa “Erupsi juga berdampak pada desa-desa di wilayah perbatasan Kabupaten Sikka dan Flores Timur sehingga banyak sumber air tercemar dan masyarakat kesulitan air bersih. Beberapa desa yang terdampak seperti Kringa, Ojang, Tiwutawa, Udeen Tuek juga menjadi wilayah yang membutuhkan air bersih”. Lebih lanjut, ia menyampaikan untuk mendukung penyediaan air bersih BPBD berkolaborasi dengan PMI sebagai mitra. “BPBD Kabupaten Sikka bekerja bersama PMI Kabupaten Sikka untuk mendukung distribusi air bersih kepada masyarakat di wilayah terdampak. Hal ini penting karena keterbatasan kendaraan operasional di mana BPBD hanya memiliki satu unit mobil tangki dan PMI punya satu unit kendaraan tangki sehingga kita saling mendukung agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat dipenuhi”, tegas Eman Muda.

Dalam pelaksanaan kegiatan distribusi air bersih ini, Markas PMI Sikka bergerak bersama relawan agar kegiatan ini distribusi air bersih dan kampanye kebersihan serta kesehatan dapat berjalan dengan baik. Kepala Markas PMI Kab. Sikka, Marcia Dona Karwayu mengungkapkan bahwa “sebelum melaksanakan giat distribusi, Staf dan Relawan PMI sudah melakukan giat penilaian desa terdampak sehingga dapat menentukan lokasi prioritas layanan. PMI Sikka akan terus bergerak untuk mendukung kebutuhan air bersih di wilayah terdampak karena ada daerah yang sulit mengakses air bersih dan harganya juga cukup mahal”, ungkapnya.

Mewakiliki masyarakat terdampak, seorang warga warga Dusun Kewagunung desa Seusina, Kec. Kangae, menyampaikan bahwa kekeringan telah melanda desanya sejak Januari 2024 lalu. Dominika, menyampaikan dampak kekeringan yang melanda warga desanya. Dia menyampaikan bahwa “wilayah desa Seusina mulai terdampak kekeringan sejak bulan Januari lalu dan kami memenuhi kebutuhan air bersih dengan membeli air tangki dengan harga Rp 175.000 sampai Rp 200.000/tangki bergantung jarak. Ia juga menyampaikan bahwa di sini belum ada sumber air yang dekat”. Ia kemudian berpesan, agar PMI terus mendukung penyediaan air bersih kepada masyarakat terdampak agar meringankan beban finansial masyarakat. “Kami berharap agar PMI terus mendukung penyediaan air bersih kepada masyarakat sehingga mengurangi beban kami untuk membeli air”, tegasnya.

Dalam giat pelayanan distribusi air bersih di bulan September 2024 ini, PMI Kabupaten Sikka telah menjangkau 13 titik distribusi dengan total 140.000 liter air terdistribusi dan mencapai kurang lebih 10.000 penerima manfaat. PMI Kabupaten Sikka akan berkomitmen mendukung pelayanan air bersih selama 30 hari kepada masyarakat terdampak. Mari kita bergerak bersama untuk membantu masyarakat terdampak bencana dalam spirit kemanusiaan.