JAKARTA—Setelah dua tahun absen mengawal arus mudik lantaran pagebluk, Palang Merah Indonesia (PMI) kembali menyiagakan relawan di ratusan posko mudik pada tahun ini. Penyiagaan relawan serta armada ambulans ini menyusul kebijakan melonggarkan aturan mudik oleh pemerintah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said, secara simbolik melepas armada ambulans posko mudik di Gudang Nasional PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Selasa 19 April 2022. Sebanyak 350 mobil ambulans tersebut disiagakan di 500 pos pelayanan kesehatan di sejumlah jalur mudik.
“Mobil ambulans ini disiagakan selama 24 jam untuk memberikan pertolongan baik kepada korban kecelakaan saat arus mudik maupun bantuan lain untuk masyarakat yang membutuhkan,” jelas Sudirman.
Ada pun ratusan pos pelayanan kesehatan PMI, sambung Sudirman, akan disiagakan untuk memberikan layanan kesehatan serta fasilitas istirahat bagi para pemudik.
“Pemudik yang lelah berkendara bisa beristirahat, dan memeriksakan kondisi kesehatan sebelum melanjutkan perjalanan kembali,” katanya.
SIAP SIAGA MUDIK: Sejumlah relawan PMI mengikuti apel kesiapsiagaan mudik tahun 2022 di Gudang Nasional PMI, Jakarta pada Selasa 19 April 2022. PMI siap membantu pemerintah mengawal arus mudik pada tahun ini. (Meg)
Meski demikian, Sudirman mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk mengakses layanan mudik bersama yang disediakan pemerintah atau lembaga lain. Hal ini, sambungannya, demi mencegah kecelakaan di jalan saat arus mudik.
Selama bulan ramadan ini juga PMI gencar mengkampanyekan penyediaan darah di sejumlah Unit Donor Darah (UDD) untuk memenuhi ketersediaan darah di sejumlah daerah. Kebutuhan darah, berdasarkan tren, menurun saat bulan suci tersebut. Padahal, kata Sudirman, kebutuhannya stagnan, bahkan cenderung naik saat musim mudik.
Selain pelayanan ambulans dan pos kesehatan, PMI menyiagakan layanan Pertolongan Pertama (PP), ambulans, klinik dan rumah sakit serta UDD, terutama di daerah atau titik yang akan dilalui oleh pemudik (jalur arus mudik/balik), tempat-tempat yang rawan kecelakaan, fasilitas umum seperti terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, tempat wisata dan tempat-tempat lainnya di titik utama pada H-7 sampai dengan H+7.