Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah menerima bantuan dari Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Jawa Tengah berupa obat-obatan senilai Rp 250 juta untuk masyarakat terdampak bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar-Banjarnegara.
Ketua Umum GP Farmasi Jawa Tengah, Singgih, Koesbianto Singgih, menyatakan, obat-obat yang disumbangkan yang dibutuhkan oleh pengungsi dan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng. Pihaknya memprioritaskan memberikan bantuan obat-obat yang berhubungan dengan penyakit pilek, batuk, obat penghilang rasa sakit dan penambah daya tahan tubuh.
“Sebelum kami memberikan sumbangan, terlebih dulu berkoordinasi dengan PMI Jateng. Obat-obatan apa saja yang dibutuhkan oleh pengungsi di sana, agar tidak salah sasaran,” kata Singgih saat menyerahkan bantuan.
Pengungsi yang sudah berhari-hari di tempat pengungsian perlu dijaga kondisinya dari kelelahan dan penyakit-penyakit lainnya yang timbul karena dampak psikologis. Penyakit flu, batuk, daya tahan menurun banyak dijumpai di pengungsian.
Ketua Bidang Pelayanan Sosial Kesehatan Masyarakat (Yansoskesmas) PMI Jateng, dokter H. Imam Triyanto, MPH di markas PMI Jateng, Semarang, Rabu siang (17/12). “Bantuan (obat-obatan) ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat dan juga relawan, untuk menjaga stamina selama bertugas dilokasi bencana,” ujar dokter Imam.
Bantuan diterima Ketua Bidang Pelayanan Sosial Kesehatan Masyarakat (Yansoskesmas) PMI Jateng, dokter H. Imam Triyanto, MPH di markas PMI Jateng, Semarang, Rabu siang (17/12). “Bantuan (obat-obatan) ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat dan juga relawan, untuk menjaga stamina selama bertugas dilokasi bencana,” ujar dokter Imam.
Pengungsi yang sudah berhari-hari di tempat pengungsian perlu dijaga kondisinya dari kelelahan dan penyakit-penyakit lainnya yang timbul karena dampak psikologis. Penyakit flu, batuk, daya tahan menurun banyak dijumpai di pengungsian.
Selama masa evakuasi dan pengungsian PMI membuka dapur umum menyediakan 1.500 sampai 4.000 bungkus makanan, baik kepada pengungsi maupun relawan. “Bahan makanan dapur umum berasal dari pemerintah, lembaga/instansi dan masyarakat juga. Sehingga dapat memberikan suplay makanan kepada pengungsi dan juga relawan yang bertugas di lokasi bencana,” ujarnya.
Setiawan, Ketua PMI Banjarnegara mengungkapkan terimakasih atas dukungan moril dan material dari berbagai pihak yang membantu penanganan korban longsor di Banjarnegara. “Terima kasih atas perhatian, dukungan dan bantuan yang diberikan, yang tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat yang tertimpa musibah ini,” ujarnya saat menerima bantuan.
Hingga saat ini relawan PMI yang terlibat mencapai 382, yang berasal dari berbagai kabupaten-kota di Jawa Tengah, termasuk anggota PMR (Palang Merah Remaja) unit-unit sekolah di Banjarnegara. “Relawan yang bertugas memiliki latar belakang dokter, perawat, bidan, psikolog, logistik, evakuasi dan operator haglund,” terang Setiawan, di SDN 1 Ambal yang dijadikan Posko PMI.