kampanye Donor Darah Selama Perjalanan
Jarak sejauh 473 kilometer dari Neptunus Selatan menuju Jalan Sumbing Raya bakal ditempuh Agus Hadikarta untuk merayakan hari jadi Palang Merah Indonesia (PMI) ke-75. Bukan dengan pesawat ulang-alik, Agus menempuhnya dengan sepeda ontel. Pria berusia setengah abad satu dekade ini membawa pesan-pesan kemanusiaan dalam perjalanannya.
Irfan Farhani
“Saya pernah ke Markas PMI Pusat, perjalanan 7 hari dari Bandung ke Jakarta,” katanya lantang, sama sekali tak parau, padahal usianya sudah kepala enam. Kini, pria pemegang Satyalancana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukarela (DDS) ini kembali beraksi. Dengan sepeda tua, Agus menempuh perjalanan dari Jalan Neptunus Selatan, Bandung menuju Politeknik Akbara Surakarta. Ia berhitung, perjalanan yang ditempuh sejak 4 September ini akan berakhir pada puncak perayaan hari jadi PMI, 17 September mendatang.
Bersepeda bukan sekedar gaya hidup bagi Agus. Aktivitas bersepeda baginya adalah jalan pengabdian, setelah Pramuka dan Aparatur Sipil Negara. Ia menyebarkan pesan kemanusiaan donor darah selama bersepeda. Agar mudah dibaca, pesan donor darah diletakan bagian belakang dan depan sepedanya. Di setiap perhentian, di komunitas-komunitas pesepeda, bahkan kepada masyarakat umum yang ditemui, Agus membiasakan diri memberikan edukasi tentang donor darah dan manfaatnya.
“Saya setiap berhenti, bersosialisasi. Saya jelaskan ke masyarakat umum. Orang nyangka kalau donor darah gak bisa pergi jauh, pingsan, jadi mereka ketakutan. Jadi saya merasakan sendiri,” kata pria yang telah donor darah seratus kali lebih tersebut.
Ayah tiga anak ini telah bersepeda sejak kecil, namun bersepeda jarak jauh, baru ia lakukan sejak 2019. Rute jauh pertamanya adalah Bandung-Pangandaran. Sejak saat itu kerap melakukan perjalanan jauh baik solo, maupun berkelompok. Agus mengaku, selagi tubuhnya masih mampu, ia akan terus bersepeda.
“Saya banyak rekan komunitas onthel ataupun sepeda federal. Setiap mampir pasti disambut kawan-kawan. Biasa lah, solidaritas pesepeda,” kata relawan DDS yang mengenakan baju kampanye donor darah sepanjang perjalanan tersebut.
Di kalangan pengurus Unit Donor Darah, nama Agus cukup dikenal. Kakek tiga cucu ini selalu menyempatkan mengunjungi unit donor darah di daerah-daerah selama perjalanan. Namun di usianya yang senja, donor darah tidak dilakukan sesering dulu.
“Kemarin saya ditolak, karena mungkin usia sudah 60 tahun ya,” tukasnya.
Pada hari jadi ke 75 tahun, PMI bakal menggencarkan kampanye 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Hari jadi bertemakan ‘Solidaritas untuk Kemanusiaan’ ini bakal diperingati dengan memanfaatkan teknologi informasi lantaran di tengah pandemi. Pada puncak perayaan nanti jKetua Umum PMI Jusuf Kalla akan berkunjung ke PMI Solo untuk meresmikan Polteknik Akbara.