MAGELANG, JATENG – Beragam program digalakkan Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dan daerah untuk mencegah perluasan pagebluk covid-19. Di Magelang, Jawa Tengah, relawan Siaga Bencana Berbasis Msayarakat (Sibat) memanfaatkan kearifan lokal ‘Jogo Tonggo’ untuk mencegah perluasan wabah. Dengan dukungan Federasi Palang Merah Internasional (IFRC), warga menerapkan karantina lokal hingga membantu warga yang menjalankan isolasi mandiri.
Konsistensi adalah kunci dalam penanganan covid-19 yang berkepanjangan ini. Seperti yang dilakukan Sibat Desa Kali Bening, Kecamatan Dukun, Magelang yang menjalankan Respons Pencegahan Covid-19 secara berkelanjutan. Koordinator Sibat Kali Bening Subari (45) mengatakan, penggalangan Sibat dalam program tersebut dilakukan sejak awal pandemi mulai melanda Indonesia.
“Sampai saat ini posko pemeriksaan masih aktif, jadi dari (terminal) Muntilan, kami jemput warga kami yang dari luar untuk dikarantina. Sudah disiapkan fasilitas 11 kamar karantina,” katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Warga karantina, baru dibolehkan berkumpul dengan keluarga bila sudah menjalani masa karantina. Aturan tersebut, kata Subari, telah disepakati bersama demi menjaga lingkungan.
“Pada awal pandemi, banyak warga yang berlayar atau TKI yang pulang kami karantina dulu,” imbuhnya.
Subari melanjutkan, saat kasus positif covid-19 muncul di Desa Kali Bening, Sibat terlibat aktif membantu warga yang menjalani isolasi mandiri. Kearifan lokal ‘Jogo Tonggo’ digalakkan untuk membantu kebutuhan makan warga isolasi mandiri. Komponen relawan masyarakat digerakan untuk memastikan karantina, bantuan isloasi mandiri dan disinfeksi berjalan di Kali Bening.
“Alokasi dana dari IFRC ini kami manfaatkan untuk menyuplai kebutuhan warga isolasi mandiri,” lengkap Subari.
Bersama dengan unsur tokoh masyarakat, perangkat desa dan relawan, program jogo tonggo ini diklaim berjalan efektif. Subari menerangkan, kasus positif di Desa tersebut terpantau dan tertangani dengan baik.
“Selama ini berjalan baik, ini karena peran aktif semua ditambah tingkat kesadaran masyarakat tinggi,” tukasnya.
Staf PMI Magelang Arif Setyohadi menerangkan, penggalangan Sibat juga dilakukan di Desa Sambung Rejo, Kecamatan Grabag; dan Wanurejo, Kecamatan Borobudur. Tidak kurang dari 30 relawan Sibat digerakan dalam respons pencegahan di 3 desa tersebut. Melalui kolaborasi PMI, IFRC dan SIbat, program tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah menekan angka kasus positif di Indonesia.
“Terima kasih atas dukungna IFRC dalam respons covid ini. Semoga dukungan ini berlanjut agar perluasan program bisa terlaksana,” tukas Arif. (irf)