Kasih Ibu sepanjang masa, adalah ungkapan yang memiliki arti dalam dan penuh makna. Perjuangan antara hidup dan mati seorang ibu untuk melahirkan sang buah hati tak bernilai dibanding apapun didunia ini. Melahirkan bukanlah proses yang mudah bagi seorang wanita. Tak bisa dipungkiri ada banyak risiko yang dihadapi para ibu selama masih mengandung hingga proses persalinan.
Menurut data WHO, Setiap harinya hampir 800 wanita meninggal akibat komplikasi pada masa kehamilan dan persalinan. Pendarahan hebat selama kehamilan, persalinan atau setelah melahirkan merupakan penyebab utama terbesar kematian ibu. Transfusi darah adalah solusi utama dalam menyelamatkan nyawa sang ibu.
Namun, kebutuhan akan darah yang semakin meningkat tak diimbangi dengan jumlah pasokan darah yang didapatkan. Hal tersebut mengakibatkan Unit Transfusi Darah PMI sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akan transfusi darah.
“Ketersediaan darah untuk donor secara ideal adalah 2,5% dari jumlah penduduk. Sehingga secara nasional, kekurangan pasokan darah sekitar 2 juta kantong pertahunnya,” Jelas Linda Lukitari, Ketua Bidang UDD dan Rumah Sakit
Kurangnya ketersediaan darah di Indonesia antara lain terkendala oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor darah sukarela. Takut lemas, takut jarum serta alasan lainnya selalu menjadi hambatan mereka untuk berdonor. Padahal darahnya bisa menyelamatkan nyawa seorang Ibu yang akan melahirkan seorang anak.
Jika kamu sayang dengan Ibu dan paham betapa beratnya pengorbanan sang Ibu, yuk tunjukan rasa sayangmu pada Ibu salah satunya dengan berdonor darah. Terima kasih bagi para pendonor darah sukarela yang telah rutin mendonorkan darahnya. Setetes darah darimu, dapat menyelamatkan nyawa Ibu melahirkan.