SUKABUMI- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Sukabumi menginisiasi penyusunan Rencana Kontinjensi (Renkon) potensi Bencana gempa bumi yang diakibatkan oleh potensi ancaman sesar Cimandiri. Salah satu Rangkainnya dengan menggelar gladi ruang atau tabletop exercise (TTX) pada Senin (1/2/2021) di Hotel Pangrango Sukabumi, Senin (1/2/2021).
TTX yang melibatkan berbagai pihak stakeholder dari tingkat kota dengan mengangkat tema terkait dengan ancaman bahaya gempa yang dipicu akivitas Sesar Cimandiri
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan program kesiapsiagaan gempa bumi yang dilaksanakan melalui dukungan PMI Pusat, USAID dan Palang Merah Amerika (Amcross) yang dilakukan di wilayah kota Sukabumi saat ini” Kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo, senin (1/2/2021)
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, H Raden Imran Whardhani dalam sambutannya mengatakan, bahwa ada tiga lempeng aktif bumi yang melintasi Indonesia yang kemudian menimbulkan jalur gempa bumi dan rangkaian gunung berapi aktif. Dari 500 gunung berapi yang ada, disebutkan ada 129 gunung berapi yang masih aktif.
“Demikian juga dengan wilayah Kota Sukabumi yang indikasi bencana beraspek geologi di daerah berupa gempa bumi yang akan menyebabkan liquifaksi atau pergerakan tanah dan bahaya gunung berapi Daerah Kota Sukabumi merupakan salah satu di antara daerah di Jawa Barat yang cukup rawan letusan gunung berapi karena letaknya relatif dekat dengan Gunung Gede Pangrango. Selain itu wilayah daerah juga rawan gempa bumi karena terletak di sesar Cimandiri,” kata Imran.
Sampai saat ini, kata Imran lagi, Kota Sukabumi masih berada di risiko sedang dalam indek pengurangan risiko benana serta multi ancaman. Namun risiko tinggi untuk gempa bumi dan tanah longsor diperlukan ketangguhan daerah dalam pengelolaan risiko bencana yang dimulai dari kelurahan, kecamatan hingga kota.
“Sehingga perlu pengelolaan risiko bencana di tingkat kelurahan untuk mewadahi serta menyatukan unsur-unsur organisasi atau kelompok pemangku kepentingan di tingkat kelurahan yang berkemauan untuk mendukung upaya-upaya pengelolaan risiko bencana di wilayah kelurahan,” ujarnya lagi.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah upaya antisipasi dan kesiapsiagaan terjadinya gempa bumi di wilayah yang dilintasi adanya sesar aktif cimandiri.
Dalam kegiatan ini pihaknya menginisiasi bersama BPBD Kota Sukabumi dengan sebelumya sudah dilakukan penyusunan dokumen renkon bersama secara partisipatif diikuti oleh sejumlah perwakilan peserta dari berbagai perwakilan stakeholder terkait.
“Dengan diselenggarakannya serangkaian kegiatan gladi ini diharapkan unsur TNI Ppolri, SKPD, organisasi atau lembaga dan unsur masyarakat dapat berkolaborasi dengan seluruh unsur penanggulangan bencana yang ada untuk meningkatkan kapasitas masyarakat demi menuju masyarakat yang tanggap, tangkas, tangguh dalam menghadapi bencana,” tuntasnya